Postingan

Menampilkan postingan dengan label Opini

Etika Tidak Tertulis Dalam Berdagang

Gambar
Saya gemar membeli barang-barang online lewat aplikasi Tokopedia . Alasan saya menyukai berbelanja lewat aplikasi ini, bahwa saya sangat percaya dengan keamanan transaksi di Tokopedia . Selain Tokopedia , beberapa kali saya belanja di Blibli dan sekali di Lazada . Pilihan utama saya tetap pada Tokopedia karena saya sudah terbiasa menggunakan aplikasi ini. Selain itu, dibanding dengan aplikasi belanja online lain, Tokopedia memiliki banyak merchant dan barang-barang yang saya cari selalu bisa didapat di Tokopedia . Walau terkadang ada kendala, masih bisa diatasi dengan baik. Biasanya sebelum membeli barang online , saya akan melihat rating yang diukur dengan bintang. Kalau barang yang dijual dapat rating 5, sudah dapat dipastikan barang itu bagus. Apalagi kalau jumlah pembeli diatas 100 orang dan semuanya memberi 5 bintang, maka 75% saya akan beli barang itu. Sebaliknya jika barang yang dijual cuma dapat bintang dibawah 3 dan pembelinya sedikit, maka saya akan ragu dan tidak ja

Mengumpulkan “Receh” Di Dunia Maya Lewat Survey

Gambar
Awalnya saya tidak percaya bahwa bisa mendapatkan “ sesuatu ” dari mengisi survei yang ada di internet. Saya berfikir, apa benar hanya dengan mengisi survei saya akan mendapatkan imbalan dan hadiah? Setelah saya coba. Ya, saya benar-benar bisa mendapatkan hadiah dari mengisi survei. Dari sekedar coba-coba dan dapat imbalan, akhirnya saya jadi ketagihan untuk mengikuti beberapa website survei yang memberikan imbalan dan hadiah. Bagaimana saya tidak tergiur, hanya menunggu survei dan mengisi survei, saya bisa membeli beberapa barang di Tokopedia dan Alfamart .  Kalau ditotal-total dalam empat bulan, dari dua website survei, saya mendapat total Rp. 250.000. Memang nggak banyak, nggak bisa beli mobil, rumah ataupun kebutuhan sehari-hari. Tapi, lumayan banget buat jajan kecil-kecilan. Nggak perlu keluar keringet, tinggal jari tangan dan otak yang bergerak. Asyikkan??!! 👍👍👍👍😋😋😋 Menurut pengalaman saya selama ikut ambil bagian di dalam website survei berhadiah, dua k

Stop Memaki - Memaki Itu Nggak Keren

Gambar
Stop caci maki Kedorong sedikit, "@nj!ng", "t@!" !!!! Motor kesalip, "ng∃nt∅t", "B@ngs@t" !!!! Bercanda pun terselip kata, "b@b!" atau "k∅nt∅l" dan sejenisnya.  Ada sebagian orang sudah biasa mengucapkan kata makian. Segala macam nama hewan sudah sering disebut sebagai kata umpatan. Alat kelamin ringan diucap untuk panggilan, ejekan dan ekspresi kekesalan atau kemarahan.  Dalam pergaulan, bisa jadi orang merasa lebih akrab memanggil temannya dengan nama hewan atau alat kelaminnya. Candaan bisa jadi lebih seru kalau ada embel-embel kata yang tak senonoh dan kurang ajar. Yang menyedihkan, ada saja orang tua yang memarahi anaknya dengan kata makian juga nama hewan.  Sejujurnya, saya risih mendengar kata-kata itu. Hati saya sering tercabik mendengar kata-kata makian, sekalipun itu bukan untuk saya. Mungkin karena saya tidak terbiasa mengucapkan kata-kata itu. Bahkan, untuk orang yang saya tidak suka pun, sa

Selamat Pak Jokowi dan Ma’Aruf Amin

Gambar
  Hari ini, tanggal 21 Mei 2019, KPU (Komisi Pemilihan Umum Indonesia) telah menetapkan Joko Widodo dan Ma’ ruf Amin sebagai pasangan yang mendapat suara tertinggi dalam real count , sebesar 55,50%. Dengan demikian, dipastikan bahwa Presiden dan Wakil Presiden baru Indonesia adalah Joko Widodo dan Ma’ ruf Amin atau pasangan nomor urut 01.  Setelah pada tanggal 17 April 2019, rakyat Indonesia melakukan pemungutan suara langsung, akhirnya hasil perhitungan selesai dilakukan juga. Hingga saat ini masih ada ketegangan atas kemenangan Presiden Jokowi yang dianggap curang oleh kubu lawan. Polisi dan TNI diterjunkan untuk menjaga keamanan dan kelancaran semasa penatapan pemenang Pemilu Presiden dan Legislatif.  Isu-isu akan terjadi demonstrasi dan teror, cukup mengerikan buat saya pribadi. Ditengah kebahagian saya atas terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden, kekuatiran akan terjadi kerusahan dan anarkis cukup besar. Masih terbayang kerusuhan yang pernah terjadi di Jakarta pad

Enaknya Menikah Di Usia 30 Tahun Ke Atas

Gambar
Saat usia saya 20 tahunan, saya dapat nasehat dari teman dan saudara yang sudah nikah lebih dulu dari saya. Kata-katanya kira-kira seperti ini, “ jangan buru-buru nikah, nikah itu nggak enak” Ada juga yang bilang, “ nikahnya nanti-nanti saja, nikmati masa muda. Cari pengalaman yang banyak.” Dengan masukan yang mereka beri, saya pun setuju buat nggak buru-buru nikah. Saya jalan-jalan sebanyak mungkin. Saya berteman dengan bermacam-macam orang. Saya coba banyak hal. Saya ini dan itu. Sejujurnya, ini menyenangkan sekali. Saya benar-benar menikmati kebebasan seorang lajang. Kemudian, di usia 30 tahunan saya menikah. Sesuai dengan prinsip saya, bahwa orang yang menikah sudah tidak sama dengan orang yang belum menikah. Terutama tentang tanggung jawab, kewajiban dan hak. Sebelum nikah, saya berfikir bahwa saya bebas melakukan apapun yang saya suka, tapi setelah menikah saya harus berubah. Saya harus bisa bekerja sama dan sepikir dengan suami saya. Bahwa kehidupan saya adalah setengah s

Stop Hoax

Gambar
Hoax dipaham sebagai berita bohong yang sengaja dibuat dan disebarkan untuk tujuan jahat. Hoax tidak memiliki sumber yang jelas dan tidak terverifikasi. Sengaja dibuat untuk membuat orang merasa cemas, saling benci dan saling bertikai. Isi berita hoax sering berat sebelah dan menyudutkan pihak tertentu, dengan judul yang provokatif sehingga menyulut rasa tidak suka pada pembacanya. Hoax memiliki potensi memecah belah masyarakat. Membuat pembacanya tidak berfikir sehat dan terhasut. Informasi yang tidak tepat bisa membuat salah persepsi pada suatu pristiwa. Keberadaan hoax sudah ada sejak zaman dahulu. Menjadi sesuatu yang tak terelakkan dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat. Di masa lalu, hoax disebarkan dari mulut ke mulut, lewat selebaran dan berbagai media cetak lainnya. Di era digital, keberadaan hoax telah berada dititik puncaknya. Mudah dibuat, didapat, dilihat dan disebarkan. Dengan berbagai media sosial yang ada saat ini, keberadaan hoax semakin tidak terbendung di

Valentine Bukan Budaya Indonesia

Gambar
Valentine memang bukan budaya Indonesia, tapi kasih sayang seharusnya bisa menjadi budaya di Indonesia. Sayangnya, karena pemahaman akan kasih sayang yang sering diselewengkan membuat orang menatap sinis pada Perayaan Valentine. Ada yang bilang bahwa Hari Kasih Sayang identik dengan seks bebas. Tentu saja itu tidak benar, hari kasih sayang merupakan moment yang tepat untuk  mengungkapkan cinta kasih pada sesama yang terkadang lupa kita ungkapkan dalam kehidupan sehari-hari.  Perayaan Valentine bukan hanya untuk pemuda-pemudi kasmaran, tapi juga bisa untuk banyak orang (orang yang mau aja...) 😆😆😆. Contohnya, kasih sayang orang tua pada anak, anak pada orang tua, bisa juga antara teman dan sahabat, untuk kakak/adik bisa juga antara karyawan dan atasan. Inti dari kasih sayang itu adalah berbagi. Tidak harus berupa barang tapi juga bisa dengan kehadiran kita. Tidak salahkan kalau mau makan malam romantis sama pacar? Nggak salahkan kalau mau kasih bunga buat orang yang disayang?

Menyewa/Membeli Unit Di Gading Nias Residence

Gambar
Berbagai Agen Properti di Gading Nias Residence Saya pernah menulis tentang Pengalaman Tinggal di Gading Nias Residence – Apartemen Paling Murah Di Kelapa Gading (klik di sini) . Dengan berbagai kekurang dan kelebihan tinggal di tempat ini, mungkin ada yang berniat ingin menyewa atau membeli salah satu unit di tempat ini. Lumayan, untuk investasi atau ditinggali sendiri juga bisa karena letaknya yang strategis. Belakangan ini juga ada tambahan fasilitas keamanan yaitu setiap lift dilengkapi dengan kartu access . Lobby dan lift juga sudah direnovasi lebih bagus lagi. Sebentar lagi, stasiun MRT yang jaraknya sekitar 100 meter dari Gading Nias Residence juga akan jadi di Bulan Maret 2019. Dengan makin banyaknya kelebihan tinggal di tempat ini, saya prediksi harga unit apartmen bakal naik lagi. 😄😄😤😤😤 Ada dua cara untuk menyewa atau membeli unit di Gading Nias Residence, pertama langsung dari pembeli dan kedua dari agen properti yang ada di Gading Nias Residence. Antara lang

Perhatian Atau Ikut Campur (Kepo)?

Gambar
Siapa sih yang nggak suka diperhatiin orang lain? Kebanyakan orang pasti suka. Memang ada juga yang nggak suka diperhatiin, terutama kalau perhatian itu kelewatan batas dan berlebihan. Ada juga yang merasa nggak nyaman mendapatkan perhatian dari orang yang mengharapkan sesuatu sebagai balasan dari perhatiannya. Orang yang benar-benar perhatian biasanya tahu batasan yang jelas tentang apa yang harus dia perbuat dan apa yang nggak harus dia perbuat. Orang yang perhatian akan memberikan pertolongan mana kala dia diminta. Dia akan bertanya sebelum terlibat jauh dalam sebuah urusan. Dia akan menolong dengan ikhlas dan nggak akan mengungkit pertolongannya, pada saat ada masalah dengan orang yang ditolong. Lalu, siapa yang suka urusannya diikutcampuri oleh orang? Siapa yang suka kalau kehidupan pribadinya terlalu “diobok-obok” orang? Sudah pasti nggak ada yang suka. Orang yang suka ikut campur kadang suka berdahli bahwa yang dia lakukan itu merupakan bentuk perhatian dan k

Tentang Guru Playgroup dan Guru Taman Kanak-kanak

Gambar
Saya baru merasa dan menyadari sekarang, setelah saya punya anak yang sekolah playgroup di PAUD, bahwa saya tidak ingat siapa Guru Taman Kanak-Kanak saya. Saya tidak ingat wajahnya, suaranya, juga namanya. Saya hanya tahu bahwa saya pernah memulai pendidikan saya di Taman Kanak-Kanak. Saya mungkin saat itu belajar membaca, menulis juga mewarnai disana. Tapi, saya tidak pernah bisa ingat siapa saja mereka yang memiliki andil besar dalam kemajuan pendidikan saya. Mungkin saya bukan satu-satunya orang yang tidak ingat siapa guru taman kanak-kanaknya. Mungkin ada juga banyak orang yang tidak ingat juga. Ada juga sih yang masih ingat Guru Taman Kanak-Kanaknya. Mungkin bagi sebagian orang, Guru Taman Kanak-Kanak dianggap tidak penting. Ah, cuma taman kanak-kanak aja, cuma playgroup aja, yang penting itu SD, SMP, SMU dan kuliah . Terkadang orang juga sedikit kurang menghargai profesi Guru Playgroup dan Guru Taman Kanak-Kanak padahal, mereka-mereka ini adalah orang yang pertama ka

Prostitusi: Desakan Ekonomi, Kegagalan Pemerintah Menyejahterakan Rakyat Atau Mental?

Gambar
Beberapa hari ini sedang heboh berita tentang prostitusi yang dilakukan oleh salah satu artis Indonesia dengan inisial VA. Artis ini tertangkap di Surabaya, diduga sedang melayani pelanggannnya, seorang kolomerat. VA tidak sendiri karena ada seorang model yang diduga juga menjadi pelaku prostitusi. Disebutkan bahwa VA dibayar sebesar 80 juta dan temannya 25 juta.  Dari artike berjudul Mengapa Aku Jadi Pelacur yang saya baca (klik di sini) , ada 3 alasan orang menjadi pekerja seks. Alasan tersebut antara lain:  1. Jeratan perjualbelian wanita ( human trafficking )  2. Desakan ekonomi  3. Ketidak mampuan negara  Dari ketiga alasan, saya hanya bisa menerima satu alasan yaitu jeratan perjualbelian wanita ( human trafficking ). Seseorang yang sedang terjerat dan bukan karena suka rela melakukan pekerjaan sebagai pelaku prostitusi. Dimana dia tidak tahu akan dipekerjakan sebagai pelacur. Kalau dia sudah tahu akan dikerjakan sebagai pelacur dan tidak men

Wahai Kecewa, Pergilah...!!!

Gambar
Hidup ini kadang ada kita berada diposisi sebagai orang yang dikecewakan. Sering pula, kita berada diposisi sebagai orang yang mengecewakan orang lain. Terkadang, karena kita kecewa pada orang lain kita menjadi benci, marah, bersedih dan kehilangan kepercayaan pada orang lain bahkan pada Tuhan. Mungkin kita berharap orang bisa selalu menepati janji dan perkataannya, namun ternyata tidak demikian. Mungkin kita ingin orang lain berbuat baik pada kita, seperti kita telah berbuat baik pada mereka, nyatanya mereka malahan berbuat sebaliknya. Kita berharap kehidupan kita bisa berjalan lancar seperti yang kita inginkan, sayangnya tidak demikian. Setiap saat, setiap hari, dimanapun selalu ada hal yang tidak sesuai dengan harapan kita. Lalu, kita menjadi kecewa. Apa bisa kita berhenti kecewa? Tentu saja bisa, setidaknya kita mengurangi rasa kecewa pada segala hal yang terjadi, yang tidak sesuai dengan harapan dan keinginan kita. Hal yang terbaik adalah tidak terlalu berharap. Jika kit

Rumput Tetangga Lebih Hijau Daripada Rumput Sendiri

Gambar
Apa kamu pernah mendengar peribahasa “r umput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri ” ? Kalau kamu jarang mendengarnya, mungkin kamu perna melihat perilaku orang disekitarmu yang menggambarkan peribahasa itu. Atau jangan-jangan kamu sendiri yang memiliki pemikiran “rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri” ?  Peribahasa ini memiliki arti, apa yang dimiliki orang lain selalu terlihat lebih baik dari milik sendiri. Melihat orang berbaju bagus, kita merasa bahwa baju kita buruk. Membandingkan kepintaran anak kita dengan anak orang lain. Merasa makanan kita tidak seenak makanan saudara kita. Menganggap pekerjaan orang lebih nyaman dari pekerjaan kita. Berfikir mobil teman lebih mahal dari mobil kita. Melihat rumah tetangga lebih mewah dari rumah kita. Beranggapan kehidupan kenalan lebih bahagia daripada kehidupan kita. Seperti itulah gambaran dari arti peribahasa ini.  Mungkin inilah yang disebut iri hati dan kurang bersyukur atas apa yang kita miliki. Bisa ja

Kenalan, Teman, Teman Dekat Dan Sahabat

Gambar
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa menghindari "bersentuhan"dengan orang lain. Mau tidak-mau, setiap hari kita akan berkomunikasi dengan orang disekitar lingkungan aktifitas kita. Selain keluarga kita, kita tetap perlu berhubungan dengan orang lain.  Secara pribadi, saat bertemu orang yang tidak memiliki ikatan darah dengan saya, saya mengelompokkan mereka menjadi empat kategori, sebagai berikut:  1. Kenalan  Yang termasuk dalam kategori ini adalah orang-orang yang saya tahu keberadaannya, saya tahu namanya tapi jarang berkomunikasi. Sekedar menyapa basa-basi sudah cukup dalam hubungan ini.  2. Teman  Kategori ini adalah orang yang sering saya temui dan saya ajak bicara. Lebih sering saya ajak berkomunikasi dibanding dengan kenalan. Orang-orang dalam kategori ini saya tidak terlalu tahu sifat dan kebiasaanya. Saya juga tidak tahu latar belakang keluarganya dan hal-hal pribadi yang berhubungan dengannya.  3. Teman dekat  Kelompok orang

Bencana Lain Di Negeri Saya

Gambar
Gempa besar dan Tsunami menggoncang Donggala dan Palu. Bencana seperti ini, tidak akan memilih siapa korbannya. Dia tidak akan bertanya apa agamamu, berapa usiamu, apa pekerjaanmu, apa sukumu? Ribuan orang hingga saat ini belum terakses bantuan. Korban meninggal ratusan belum lagi yang terluka. Mayat-mayat berserakan belum sempat terurus, karena yang hidup perlu diisi perutnya. Berduyun-duyun orang ingin meninggalkan palu, bersaing dengan ribuan orang. Sementara, sanak-saudara ditempat yang jauh berjuang dengan rasa kuatir, berharap bisa berkumpul dan bertemu mereka. Ditengah duka dan nestapa Donggala dan Palu, ada oknum yang memanfaat situasi ini untuk menjarah toko dan mall. Seandainya mereka hanya mengambil makanan mungkin bisa sedikit dimaklumi dan dipahami. Oknum tersebut mengambil benda yang tak perlu diambil seperti televisi, ban kendaraan bahkan karpet yang terpasang di mall. Bala bantuan yang akan masuk ke Palu di rampok sebelum sampai ke tangan korban yang membutuhkan. T

Cari Kerja Gampang Atau Susah?

Gambar
Ada yang bilang cari kerja jaman sekarang susah. Kalau saya bilang cari kerja jaman sekarang ini susah-susah gampang. Susah kalau kamu pilih-pilih pekerjaannya terlalu berlebihan. Memang betul harus pilih-pilih pekerjaan tapi pilih-pilihnya juga harus realistis. Misalnya saja, kamu baru lulus pendidikan dan nggak punya pengalaman kerja. Ditambah skill yang pas-pasan. Susah juga kalau kamu hanya mengandalkan koneksi atau orang dalam perusahaan. Boleh mencoba mencari pekerjaan lewat koneksi tapi itu bukan jadi sumber utama kita mencari pekerjaan. Terus, kamu minta jabatan dan gaji tinggi plus kerja di perusahaan besar. Kemungkinan kamu dapat pekerjaan ya mengecil. Cari pekerjaan itu jadi lebih gampang kalau kamu memiliki banyak informasi mengenai lowongan pekerjaan. Selain kamu bisa bertanya lewat teman-temanmu, kamu bisa juga cari pekerjaan lewat lowongan pekerjaan di media cetak seperti koran, majalah dan sejenisnya. Sekarang dengan adanya internet, kamu juga bisa mencari

Percuma Ke Gereja

Gambar
Hampir setiap minggu saya pergi ke gereja. Saya bilang ini bukannya mau pamer tapi karena ini ada hubungan dengan apa yang akan saya tulis selanjutnya. Teman-teman saya tahu dan saudara-saudara saya mungkin juga tahu. Orang yang menyukai saya mungkin tahu, begitu juga orang yang tidak suka dengan saya.  Setiap hari saya beraktifitas normal sama seperti orang lain. Kadang saya bisa sebaik malaikat, nggak jarang saya bisa lebih jahat dari setan. Sering saya bikin dosa, terkadang saya marah sama orang, bohong, jutek, sinis dan sarkas. Ya... saya ngaku aja masih seperti itu.  Tuntutan untuk orang yang sering ke gereja lumayan tinggi. Kalau kamu rajin ke gereja, kamu harus nggak  perna berbuat dosa dan salah. Kamu nggak boleh pelit dan harus dermawan. Kamu juga ngga  boleh tersinggung kalau orang menghina kamu atau nyakitin hati kamu. Kamu dilarang nggak  sengaja nyakiti hati orang. Kalau nggak kamu bakal dibilang, "Rajin ke Gereja kok masih jadi batu sandungan " .

Untuk Wakil Rakyat

Gambar
kompas.com/Sabrina Asril Ini adalah tentang orang-orang yang sudah percaya padamu. Orang-orang yang memilihmu untuk mewakili suara mereka. Mereka yang berharap akan ada perubahan saat kau terpilih. Mereka yang percaya bahwa kamu tidak akan bisa menerima suap ataupun korupsi. Mereka yang yakin bahwa kau tidak akan tega memecah belah negeri ini dan membodohi pemilihmu dengan janji manis dan omong kosong. Orang-orang yang selalu mendukungmu sekalipun mereka tidak kau bayar. Mereka yang dengan bangga menolak "saweran" demi kau terpilih duduk di gedung wakil rakyat. Mereka yang tidak mau dibujuk untuk memilih wakil lain selain kau. Mereka yang bahkan tidak mengenalmu, namun meletakkan keinginan dan harapan ditanganmu. Karena mereka percaya bahwa saat kau mewakili mereka, kau akan tahu diri. Kau akan mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan partai dan kelompok. Kau akan bijaksana dalam membuat undang-undang. Kau akan mengawasi kebijakan pemerintah denga

Manusia Adalah Hakim Bagi Sesamanya

Gambar
Istilah homo homini lupus "manusia adalah serigala bagi sesamanya" mungkin sudah sangat terkenal. Manusia yang saling menyakiti dan menghancurkan. Saling makan dan saling menerkam. Istilah ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu tapi masih cocok dipakai di zaman now . Dari kalimat itulah tercetus sebuah pemikiran, bahwa manusia juga adalah hakim bagi sesamanya . Maksudnya hakim disini bukanlah hakim dipersidangan melainkan "hakim dadakan" atau "hakim jadi-jadian". Hakim dadakan yang menghakimi sesamanya atas dasar kebenaran dari presepsi pribadi atau mungkin presepsi kelompok. Tidak paham bahwa apa yang menurut Sang Hakim benar belum tentu menurut orang lain benar. Bahkan memaksa orang lain untuk bisa sepakat dengan pemikiran Sang Hakim kalau tidak orang lain itu menjadi terdakwa yang layak untuk dihakimi. Yang pasti hakim ini sangat hebat. Bisa memutuskan bersalah tanpa pengadilan dan tanpa alat bukti yang sah 😋😋😋. Seorang hakim dipersidang

Bangga Dengan Acara Pembukaan ASIAN Games 2018 Di Gelora Bung Karno

Gambar
Sumber : Situs Resmi ASIAN GAMES Mungkin bisa dibilang sedikit telat membahas Pembukaan ASIAN GAMES 2018 , karena akhir minggu ini ASIAN GAMES sudah berakhir. Tapi, saya tidak mau melewatkan moment ini. Mumpung ASIAN GAMES belum berakhir. Saat pertama kali nonton acara Pembukaan ASIAN GAMES di televisi, saya tidak mengharapkan terlalu banyak. Asal nggak malu-maluin itu saja cukup, pikir saya saat itu. Jadi, mulailah saya nonton dengan khidmat. Sebagai informasi, saya bukan penggemar olahraga. Bisa dibilang ini adalah pertama kalinya saya nonton acara pembukaan event olahraga internasional. Acara pembukaan diawali di Istana Kepresidenan, dimana Presiden kesayangan saya, Pak Jokowi bersiap untuk menghadiri acara Pembukaan ASIAN GAMES di Gelora Bung Karno . Pak Jokowi yang awalnya akan menggunakan mobil mengurungkan niat dan memilih untuk naik motor melewati jalan-jalan dan gang-gang sempit di Jakarta menuju ke Gelora Bung Karno. Di sini saya mulai senyum-senyum dengan pe