Postingan

Menampilkan postingan dengan label Narasi

Stop Memaki - Memaki Itu Nggak Keren

Gambar
Stop caci maki Kedorong sedikit, "@nj!ng", "t@!" !!!! Motor kesalip, "ng∃nt∅t", "B@ngs@t" !!!! Bercanda pun terselip kata, "b@b!" atau "k∅nt∅l" dan sejenisnya.  Ada sebagian orang sudah biasa mengucapkan kata makian. Segala macam nama hewan sudah sering disebut sebagai kata umpatan. Alat kelamin ringan diucap untuk panggilan, ejekan dan ekspresi kekesalan atau kemarahan.  Dalam pergaulan, bisa jadi orang merasa lebih akrab memanggil temannya dengan nama hewan atau alat kelaminnya. Candaan bisa jadi lebih seru kalau ada embel-embel kata yang tak senonoh dan kurang ajar. Yang menyedihkan, ada saja orang tua yang memarahi anaknya dengan kata makian juga nama hewan.  Sejujurnya, saya risih mendengar kata-kata itu. Hati saya sering tercabik mendengar kata-kata makian, sekalipun itu bukan untuk saya. Mungkin karena saya tidak terbiasa mengucapkan kata-kata itu. Bahkan, untuk orang yang saya tidak suka pun, sa

Untuk Wakil Rakyat

Gambar
kompas.com/Sabrina Asril Ini adalah tentang orang-orang yang sudah percaya padamu. Orang-orang yang memilihmu untuk mewakili suara mereka. Mereka yang berharap akan ada perubahan saat kau terpilih. Mereka yang percaya bahwa kamu tidak akan bisa menerima suap ataupun korupsi. Mereka yang yakin bahwa kau tidak akan tega memecah belah negeri ini dan membodohi pemilihmu dengan janji manis dan omong kosong. Orang-orang yang selalu mendukungmu sekalipun mereka tidak kau bayar. Mereka yang dengan bangga menolak "saweran" demi kau terpilih duduk di gedung wakil rakyat. Mereka yang tidak mau dibujuk untuk memilih wakil lain selain kau. Mereka yang bahkan tidak mengenalmu, namun meletakkan keinginan dan harapan ditanganmu. Karena mereka percaya bahwa saat kau mewakili mereka, kau akan tahu diri. Kau akan mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan partai dan kelompok. Kau akan bijaksana dalam membuat undang-undang. Kau akan mengawasi kebijakan pemerintah denga

Kamu Tak Ditinggalkan

Gambar
Ini adalah untukmu... Untuk anak-anak yang tidak diinginkan kehadirannya di dunia ini oleh orang tuanya Untuk anak-anak yang tidak memiliki orang tua Untuk anak-anak yang disebut anak “haram” Untuk anak-anak yang memiliki orang tua namun diabaikan Untuk anak-anak yang tidak dikasihi oleh orang tuanya, ditinggalkan dan dibuang Untuk anak-anak yang dianggap sebagai beban oleh orang tuanya Untuk anak-anak yang menyimpan air mata karena kelakuan orang tuanya Kamu bukan satu-satunya di dunia Kamu tidak sendirian Kamu tidak haram yang haram adalah kelakuan orang tuamu Kamu tidak salah berada didunia ini Kamu berharga melebihi emas dan permata Karena Bapamu di Surga tidak menciptakanmu secara kebetulan dan sembarangan Sekalipun kamu berada diantara orang-orang yang tak menginginkanmu Sekalipun orang yang seharusnya menyayangimu mengabaikanmu Sekalipun orang disekitarmu menganggapmu sebagai masalah Sekalipun hatimu telah dihancurkan berkeping-keping Se