Kenalan, Teman, Teman Dekat Dan Sahabat


Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa menghindari "bersentuhan"dengan orang lain. Mau tidak-mau, setiap hari kita akan berkomunikasi dengan orang disekitar lingkungan aktifitas kita. Selain keluarga kita, kita tetap perlu berhubungan dengan orang lain. 

Secara pribadi, saat bertemu orang yang tidak memiliki ikatan darah dengan saya, saya mengelompokkan mereka menjadi empat kategori, sebagai berikut: 

1. Kenalan 
Yang termasuk dalam kategori ini adalah orang-orang yang saya tahu keberadaannya, saya tahu namanya tapi jarang berkomunikasi. Sekedar menyapa basa-basi sudah cukup dalam hubungan ini. 

2. Teman 
Kategori ini adalah orang yang sering saya temui dan saya ajak bicara. Lebih sering saya ajak berkomunikasi dibanding dengan kenalan. Orang-orang dalam kategori ini saya tidak terlalu tahu sifat dan kebiasaanya. Saya juga tidak tahu latar belakang keluarganya dan hal-hal pribadi yang berhubungan dengannya. 

3. Teman dekat 
Kelompok orang dalam kategori ini adalah orang yang sering saya temui dan saya ajak berkomunikasi secara pribadi. Saya lebih terbuka dengan teman dekat tapi tidak terbuka sepenuhnya. Saya tahu apa yang teman saya suka dan apa yang tidak dia suka. Saya tahu kebiasanya dan perilaku sehari-harinya. Saya tahu sedikit tentang keluarganya, pacarnya dan teman-teman yang ada disekitarnya. Tahu siapa yang dia suka dan siapa yang dia benci. 

4. Sahabat 
Orang yang dalam kategori sahabat adalah orang yang mungkin tidak setiap hari saya temui. Tapi, dengannya saya bisa sangat terbuka membicarakan semua masalah dan rahasia saya tanpa takut dihakimi. Tahu betul siapa saya, siapa yang dekat dengan saya, tahu segala kisah hidup saya dengan lengkap. Orang yang bukan hanya ada saat saya bahagia namun juga saat dalam keadaan susah. Seorang sahabat tidak akan menjerumuskan saya ke dalam masalah dan segala hal negatif. Dia juga akan memberikan masukan yang positif. 

Membuat pengelompokan teman seperti itu penting buat saya pribadi. Dengan pengelompokan itu, saya bisa tahu apa yang perlu dan tidak perlu saya bicarakan. Saya bisa lebih mudah dalam menentukan sikap. Untuk orang-orang yang dalam kategori kenalan dan teman, saya hanya akan membicarakan hal-hal yang umum saja. Saya punya standar tinggi untuk hubungan di kategori teman dekat dan sahabat. Saya akan memilih dengan hati-hati terutama dalam hal kualitas personal. 

Saya berusaha tidak langsung mempercayai seseorang yang baru saya kenal. Sekalipun penampilan menyilaukan mata, bicaranya meyakinkan dan setinggi langit, saya tetap akan mengamati dan belajar. Saya berusaha untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan untuk orang yang baru saya kena dan menempatkannya diposisi khusus. 

Setelah seumur ini, kepala tiga, saya lebih selektif memilih teman. Saya juga lebih mempersempit pergaulan saya dengan orang lain. Saya tidak perduli dibilang sombong ataupun nggak gaul. Alasannya sederhana, saya tidak mau punya masalah karena dekat dengan orang yang salah. Saya tidak ingin terjebak dengan situasi sulit yang disebabkan karena ketidak hati-hatian saya dalam menyeleksi siapa yang ada di sekitar saya. Dengan demikian, saya akan membantu orang lain agar tidak menyakiti saya dan saya tidak menyakiti mereka. 

Berbeda dengan saat beberapa tahun yang lalu, saya menganggap bahwa punya banyak teman dan masuk dalam sebuah gank itu keren. Nyatanya semua itu omong kosong dan tidak bermanfaat sama sekali. Pertemanan yang penuh kepura-puraan dan keegoisan. Susah menjadi diri sendiri diantar teman yang seperti itu. Mempengaruhi pola pikir dan prinsip pribadi. Masih mau diterusin? Saya sih... Nggak. 

Sekalipun di dunia ini tidak ada teman yang sempurna, tetapi memilih terbaik diantar yang tidak sempurna itu pilihan saya. Inilah hidup semuanya selalu tentang pilihan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tinggal Di Gading Nias Residence – Apartemen Paling Murah Di Kelapa Gading

Resensi Drama Korea Innocent Man (2012): Pengorbanan Dan Penghianatan Cinta

Hijo De La Luna “Putra Rembulan”