Perhatian Atau Ikut Campur (Kepo)?
Siapa sih yang nggak suka
diperhatiin orang lain? Kebanyakan orang pasti suka. Memang ada juga yang nggak
suka diperhatiin, terutama kalau perhatian itu kelewatan batas dan berlebihan. Ada
juga yang merasa nggak nyaman mendapatkan perhatian dari orang yang
mengharapkan sesuatu sebagai balasan dari perhatiannya.
Orang yang benar-benar perhatian
biasanya tahu batasan yang jelas tentang apa yang harus dia perbuat dan apa
yang nggak harus dia perbuat. Orang yang perhatian akan memberikan pertolongan
mana kala dia diminta. Dia akan bertanya sebelum terlibat jauh dalam sebuah
urusan. Dia akan menolong dengan ikhlas dan nggak akan mengungkit
pertolongannya, pada saat ada masalah dengan orang yang ditolong.
Lalu, siapa yang suka urusannya
diikutcampuri oleh orang? Siapa yang suka kalau kehidupan pribadinya terlalu “diobok-obok”
orang? Sudah pasti nggak ada yang suka. Orang yang suka ikut campur kadang suka
berdahli bahwa yang dia lakukan itu merupakan bentuk perhatian dan kasih
sayang. Apa betul demikian?
Ikut campur sama sekali bukan
bentuk perhatian dan kasih sayang. Karena sesungguhnya kebutuhan Si Tukang Ikut
Campur itulah yang akan terpenuhi. Kebutuhan akan pengakuan bahwa dirinya
adalah orang yang baik dan bijaksana. Lebih buruk lagi, setelah ikut campur
masalah orang, Si Tukang Ikut Campur itu akan menjadikan masalah orang sebagai
bahan gosip dan pembicaraan.
Orang yang suka ikut campur
biasanya adalah orang yang sok tahu dan sok pintar. Nyatanya, dengan mendiamkan
Si Tukang Ikut Campur masuk dalam masalah, akan semakin memperburuk masalah.
Orang yang suka ikut campur ada baiknya untuk dijauhi. Kalau mendekati orang
yang suka ikut campur sama dengan kamu mendekati masalah yang lebih besar.
Bagaimana mengetahui orang itu
benar-benar perhatian dan bagaimana mengetahu orang itu hanya mau ikut campur?
Orang yang memberikan perhatian tahu seberapa jauh dia harus bertindak dalam
kehidupan orang lain. Sementara, orang yang ikut campur akan memaksakan ego,
pandangan dan keinginanya pada kehidupan orang lain.
Contohnya, hari ini kamu ulang
tahun, yang dilakukan orang yang perhatian adalah mengucapkan selamat ulang
tahun atau memberi hadiah juga. Kalau orang yang ikut campur, dia akan tanpa
persetujuaanmu memesankan restaurant dan mengundang orang-orang untuk datang.
Biaya makan-makannya tentu saja bukan dari Si Tukang Ikut Campur. Kesannya
baikkan? Booking restaurant dan undang teman-teman buat datang, tapi kalau itu
tanpa persetujuan dari yang berulang tahun itu bukan hal yang baik.
Contoh lainnya, kamu sedang ada
masalah. Dia tanya tentang masalah kamu. Saat kamu jawab lagi baik-baik saja,
dia akan tetap memaksa untuk cari tahu. Entah dari temanmu yang lain atau dari
saudaramu. Bisa jadi, saking penasarannya, dia akan tanya ke semua orang. Orang
lain yang tidak tahu masalahmu jadi tahu semua. Kemudian, dia akan memberi
masukan yang sok tahu tanpa diminta. Masukan
yang dia ambil dari kesimpulan orang-orang saat dia tanya sana-sini bagai
detektif.
Coba perhatiin disekitarmu, ada
tidak orang seperti itu? Menyebalkan bukan?
Komentar
Posting Komentar
THANK YOU BUAT KOMENTARNYA :)