Enaknya Menikah Di Usia 30 Tahun Ke Atas
Kata-katanya kira-kira seperti ini, “ jangan buru-buru nikah, nikah itu nggak enak”
Ada juga yang bilang, “ nikahnya nanti-nanti saja, nikmati masa muda. Cari pengalaman yang banyak.”
Dengan masukan yang mereka beri, saya pun setuju buat nggak buru-buru nikah.
Saya jalan-jalan sebanyak mungkin.
Saya berteman dengan bermacam-macam orang.
Saya coba banyak hal.
Saya ini dan itu.
Sejujurnya, ini menyenangkan sekali.
Saya benar-benar menikmati kebebasan seorang lajang.
Kemudian, di usia 30 tahunan saya menikah.
Sesuai dengan prinsip saya, bahwa orang yang menikah sudah tidak sama dengan orang yang belum menikah. Terutama tentang tanggung jawab, kewajiban dan hak.
Sebelum nikah, saya berfikir bahwa saya bebas melakukan apapun yang saya suka, tapi setelah menikah saya harus berubah. Saya harus bisa bekerja sama dan sepikir dengan suami saya. Bahwa kehidupan saya adalah setengah saya dan setengah suami saya. Saya juga harus menghormati perinsip dan pandangan suami saya.
Karena saya menikah diusia 30-an dan merasa puas dengan banyak hal, saya tidak kesulitan menjalankan prinsip saya.
Melihat orang yang masih bebas kesana-kesini dengan teman, saya tidak merasa iri, karena 30 tahun kehidupan saya sudah lakukan itu.
Melihat orang yang bikin gank/squat dan sejenisnya, saya nggak pengen, karena 30 tahun kehidupan sebelum menikah saya sudah puas dengan itu semua.
Melihat ibu-ibu ngerumpi dan bergosip sementara anak dibiarkan terlantar, saya nggak pengen, karena saya tahu itu nggak bermanfaat.
Saya lebih ikhlas merawat anak, karena saya selalu bilang dalam hati, saya sudah puas dengan apa yang saya lakukan dimasa mudah saya. Sekarang, giliran saya mempersembahkan hidup saya untuk keluarga saya terutama anak saya.
Jadi, benar sekali kata kerabat saya, bahwa jangan buru-buru nikah dan nikmati masa mudamu.
Komentar
Posting Komentar
THANK YOU BUAT KOMENTARNYA :)