Percuma Ke Gereja

Hampir setiap minggu saya pergi ke gereja. Saya bilang ini bukannya mau pamer tapi karena ini ada hubungan dengan apa yang akan saya tulis selanjutnya. Teman-teman saya tahu dan saudara-saudara saya mungkin juga tahu. Orang yang menyukai saya mungkin tahu, begitu juga orang yang tidak suka dengan saya. 

Setiap hari saya beraktifitas normal sama seperti orang lain. Kadang saya bisa sebaik malaikat, nggak jarang saya bisa lebih jahat dari setan. Sering saya bikin dosa, terkadang saya marah sama orang, bohong, jutek, sinis dan sarkas. Ya... saya ngaku aja masih seperti itu. 

Tuntutan untuk orang yang sering ke gereja lumayan tinggi. Kalau kamu rajin ke gereja, kamu harus nggak perna berbuat dosa dan salah. Kamu nggak boleh pelit dan harus dermawan. Kamu juga ngga boleh tersinggung kalau orang menghina kamu atau nyakitin hati kamu. Kamu dilarang nggak sengaja nyakiti hati orang. Kalau nggak kamu bakal dibilang, "Rajin ke Gereja kok masih jadi batu sandungan "

Kamu harus mau diinjak-injak dan dibodoh-bodohi. Karena itulah gambara dari orang sabar dan penuh kasih. Kamu harus penurut, bahkan kalau kamu didorong ke jurang sebelum didorong kamu harus loncat dengan suka rela. Kalau nggak kamu bakal dibilang "Orang Kristen kok gitu sih..."

Kalau diutangin kamu harus mau dan rela duit nggak kembali. Kalau kamu tega tagih duit utangan itu padahal kamu butuh banget, kamu bakal dibilang "Orang Kristen kok nggak punya kasih?" 

Dan, karena saya nggak sesuai harapan orang-orang, maka mereka bilang "percuma kamu ke gereja..."

Kata-kata itu sangat menusuk hati saya. Lalu, saya berfikir apa saya tidak perlu ke gereja lagi? Apa saya pindah agama saja? Atau saya tidak perlu memeluk agama apapun. 

Karena ke gereja pun percuma, saya masih bikin orang kesel. Jadi orang Kristen juga nggak jaminan bisa berhenti bikin dosa. Punya agama juga percuma karena kelakuan masih busuk juga. Sama yang seagama aja juga masih sering berantem dan adu argumen soal masalah kekeristenan. Belum lagi sama yang beda agama. Percuma ajakan ke gereja? 

Lalu, apa saya akan berhenti ke gereja? Sudah pasti saya akan tetap ke gereja. Kalau saya nggak ke gereja... yang bilang "percuma ke gereja" bakal seneng banget. Dia bakal tepuk tangan bahagia. No..., saya nggak akan membuat orang seperti itu berhasil menyeret saya lebih jatuh. Kehidupan saya tidak tergantung dari kata-kata negatif orang. 

Karena, saya tahu alasan saya ke gereja. Saya membutuhkan Tuhan dihidup saya. Untuk merubah kehidupan saya, perilaku saya dan karakter buruk saya. Yang semuanya itu nggak akan terjadi hanya dalam hitungan hari. Sesuai janji Tuhan Yesus, bahwa dia datang ke dunia ini untuk orang berdosa, orang yang berbeban berat dan orang yang sakit (jasmani dan rohani). 

Saya ke gereja karena saya orang yang berdosa, najis, busuk, berpenyakit dan hal-hal buruk lain. Saya perlu tuntunan Tuhan. Kalau saya udah baik, suci dan kudus, saya nggak perlu ke gereja lagi dan nggak perlu Tuhan. Orang saya udah baik, ngapain ke gereja?  

Jadi, saya yakin sekalipun orang bilang "percuma ke Gereja..." tapi saya tahu usaha saya nggak akan percuma. Coba dipikir baik-baik, saya ke gereja aja masih kelakuan kaya gini... apa lagi nggak ke gereja... bakal lebih hancur dan buruk. Kalo hari saya blm berhasil jadi orang yang Tuhan mau, saya akan coba besok dan besoknya lagi. 

Untuk orang yang perna dicela "percuma ke gereja", tetep semangat ke gereja ya... perjuanganmu nggak bakal sia-sia kok...

Baca juga:









Komentar

  1. Jadi kalau pergi greja truss harus ki selalu benar ini.tidada dosa ta.nah biasa itu berdosa ki tanpa kita sadari.kalau tidada dosa ta berarti sama ki kaya malaikat.

    BalasHapus

Posting Komentar

THANK YOU BUAT KOMENTARNYA :)

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tinggal Di Gading Nias Residence – Apartemen Paling Murah Di Kelapa Gading

Resensi Drama Korea Innocent Man (2012): Pengorbanan Dan Penghianatan Cinta

Hijo De La Luna “Putra Rembulan”