Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Kenalan, Teman, Teman Dekat Dan Sahabat

Gambar
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa menghindari "bersentuhan"dengan orang lain. Mau tidak-mau, setiap hari kita akan berkomunikasi dengan orang disekitar lingkungan aktifitas kita. Selain keluarga kita, kita tetap perlu berhubungan dengan orang lain.  Secara pribadi, saat bertemu orang yang tidak memiliki ikatan darah dengan saya, saya mengelompokkan mereka menjadi empat kategori, sebagai berikut:  1. Kenalan  Yang termasuk dalam kategori ini adalah orang-orang yang saya tahu keberadaannya, saya tahu namanya tapi jarang berkomunikasi. Sekedar menyapa basa-basi sudah cukup dalam hubungan ini.  2. Teman  Kategori ini adalah orang yang sering saya temui dan saya ajak bicara. Lebih sering saya ajak berkomunikasi dibanding dengan kenalan. Orang-orang dalam kategori ini saya tidak terlalu tahu sifat dan kebiasaanya. Saya juga tidak tahu latar belakang keluarganya dan hal-hal pribadi yang berhubungan dengannya.  3. Teman dekat  Kelompok orang

Kisah Orang Pertama Di Asia Tenggara Menaklukan Gunung Everst

Gambar
Sumber Gambar Blog Garuda Militer Baru-baru ini, dalam sebuah debat tim sukses capres dan cawapres, salah satu kubu mengklaim bahwa pada tahun 1997, capresnya beserta timnya, merupakan orang Asia Tenggara pertama yang mampu menaklukan Gunung Everest. Orang pertama dan tidak pernah ada sebelumnya dari Asia Tenggara yang pernah menaklukan gunung tertinggi di dunia ini. Nyatanya, dari penelusuran saya di berbagai media online, orang pertama dari Asia Tenggara yang pernah menaklukan Gunung Everest bukanlah capres dan timnya kala itu.  Sebelumnya, saya jelaskan bahwa tulisan saya ini non-politik. Artinya saya tidak sedang membahas masalah politik. Juga, tidak ada kaitannya dengan politik. Penakluk Everst Pertama yang Sesungguhnya Sebuah kebanggaan, bahwa penakluk Gunung Everest adalah seorang wanita. Namanya Clara Sumarwati, lahir di Yogjakarta pada 06 Juli 1967. Anak ke 6 dari 8 bersaudara. Ibu Clara pernah menempuh pendidikan di Universitas Atmajaya Yogyakarta Jurusa

Belajar Menyenangkan Dengan Majalah Bobo Junior

Gambar
Sampul Majalah Bobo Junior Semenjak masih kecil, membaca adalah salah satu kegiatan yang saya gemari hingga sekarang. Salah satu bacaan saya saat masih kecil yaitu Majalah Bobo . Kala itu Majalah Bobo hanya dirancang untuk anak-anak Sekolah Dasar yang berusia sekitar tujuh tahun ke atas. Sekarang, Majalah Bobo tidak hanya bisa dinikmati oleh anak-anak usia Sekolah Dasar . Anak-anak mulai usia tiga tahun pun sudah punya kesempatan untuk bisa memiliki Majalah Bobo. Majalah Bobo Junior tepatnya.  Majalah Bobo Junior cocok untuk anak-anak berusia 3 tahun hingga 7 tahun atau anak pra-sekolah hingga kelas 1-2 Sekolah Dasar. Karena dirancang untuk usia tiga tahun ke atas, Majalah Bobo Junior isinya berbeda dengan isi Majalah Bobo yang reguler. Perbedaan mencoloknya, Majalah Bobo Junior lebih banyak gambar-gambarnya sementara Majalah Bobo reguler lebih banyak tulisan. Dalam Majalah Bobo Junior banyak latihan berhitung, membaca dan mewarnai.  Rubrik-rubrik menarik di Maja

Bencana Lain Di Negeri Saya

Gambar
Gempa besar dan Tsunami menggoncang Donggala dan Palu. Bencana seperti ini, tidak akan memilih siapa korbannya. Dia tidak akan bertanya apa agamamu, berapa usiamu, apa pekerjaanmu, apa sukumu? Ribuan orang hingga saat ini belum terakses bantuan. Korban meninggal ratusan belum lagi yang terluka. Mayat-mayat berserakan belum sempat terurus, karena yang hidup perlu diisi perutnya. Berduyun-duyun orang ingin meninggalkan palu, bersaing dengan ribuan orang. Sementara, sanak-saudara ditempat yang jauh berjuang dengan rasa kuatir, berharap bisa berkumpul dan bertemu mereka. Ditengah duka dan nestapa Donggala dan Palu, ada oknum yang memanfaat situasi ini untuk menjarah toko dan mall. Seandainya mereka hanya mengambil makanan mungkin bisa sedikit dimaklumi dan dipahami. Oknum tersebut mengambil benda yang tak perlu diambil seperti televisi, ban kendaraan bahkan karpet yang terpasang di mall. Bala bantuan yang akan masuk ke Palu di rampok sebelum sampai ke tangan korban yang membutuhkan. T