Pengalaman Memberikan ASI

ASI (Air Susu Ibu) adalah asupan pertama terbaik untuk bayi. Kandungan yang terdapat pada ASI antara lain, air (87,5%), kolostrum, karbohidrat, lemak, karnitin, protein, vitamin dan mineral. Dengan kandungan tersebut, ASI saja sudah mampu memenuhi gizi bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya. Manfaat ASI bagi bayi adalah memperkuat sistem imun bayi, ASI baik untuk pencernaan bayi yang belum sempurna, tulang bayi akan lebih kuat, berperan penting untuk kecerdasan bayi dan masih banyak manfaat lainnya. 

Setelah mengetahui manfaat ASI yang berlimpah, saya semakin yakin untuk memberikan ASI ekslusif pada anak saya, Gita. Perjalanan saya memberikan ASI pada Gita bukanlah hal yang mudah. Hari pertama menyusui, saya belum tahu cara menyusui. Sama dengan Gita yang juga tidak langsung bisa menghisap ASI. Jadi kami berdua (saya dan Gita) sama-sama belajar. Sekalipun sudah diajari oleh suster, tetap saja sulit buat saya. Apalagi kepala Gita goyang sana-sini sambil nangis karena laper. Walaupun akhirnya bisa juga menyusui tapi perjuangannya luar biasa juga. 

Saat lahir bilirubin Gita tinggi, sekitar 13 mg/dl. Karena bilirubin yang tinggi, Gita harus di fototerapi (penyinaran dengan sinar biru) seharian dan tidak bisa menyusu langsung dari saya. Efek dari sinar biru itu Gita jadi haus terus dan sering berkeringat. Suster yang merawat Gita menyarankan agar Gita diberi susu formula saja. Mereka juga sudah menyiapkan surat pernyataan bahwa saya menyetujui pemberian susu formula. Kalau hari itu saya menyetujui pemberian susu formula, maka Gita tidak menerima full ASI ekslusif. Walau selanjutnya bisa tetap pemberian ASI tapi sudah tidak bisa dibilang ekslusif. Setelah berfikir singkat, saya ambil keputusan untuk tidak memberikan susu formula. 

Akibat tidak memberi susu formula, setiap 2 jam di rumah sakit saya harus memerah ASI saya. Saya juga menambah waktu menginap di rumah sakit sekalipun dokter mengijinkan saya pulang dan Gita tetap di rumah sakit. Kala itu, ASI saya keluar hanya 5-10 ml sekali pompa dan ternyata cukup bahkan sisa. Baru setelah lama dari peristiwa itu saya tahu bahwa bayi baru lahir kebutuhan ASI-nya tidak banyak dan akan meningkat dari waktu ke waktu. Hal itu dikarenakan saat lahir ukuran lambung bayi masih sekecil biji kemiri. Sampai hari ini, saya tidak perna menyesal atas keputusan yang saya ambil dan dihari-hari selanjutnya saya bisa merasakan sendiri hasil dari memberikan ASI. 

Seiring waktu, Gita makin jago minum ASI. Dari yang awal kesusahan untuk menghisap makin lama makin tahu caranya. Begitupula saya, saya sudah mulai tahu cara untuk memberikan ASI pada Gita. Kalau pergi-pergi, saya bawa apron menyusui. Dimanapun, kapanpun Gita mau, saya siap menyusui. Syukurnya sekarang ini di mall-mall sudah banyak tempat khusus untuk menyusui. Sangat praktis memberikan ASI pada bayi karena kalau jalan-jalan tidak perlu membawa banyak barang. 

Gita dalam sehari bisa bolak-balik minum ASI terutama sebelum MPASI. Jangan dipikir kalau bayi cowok itu lebih kuat minum ASI-nya. Nyatanya Gita juga kuat banget ASI-nya. Sampai berasa jadi sapi perah mamanya. Hasilnya Gita cukup gemuk hanya dengan minum ASI. 

Usia 6 bulan dan minum ASI saja
Umur 6 bulan dan minum ASI saja


Pup bayi yang minum ASI sehari bisa berkali-kali. Pup bayi ASI awal-awal bulan bentuknya seperti air dan itu wajar. Jangan kaget kalau waktu gantiin popok tiba-tiba “ditembak” sama pup cairnya. Saya perna mengalami pup Gita muncrat kena rambut saya saat sedang diganti popoknya. Padahal baru saja dia pup, pup lagi dan lagi. Waktu itu saya cukup pusing sama pup-nya yang kelewat sering. 

Ada fase dimana Gita suka gigit-gigit puting saya. Kalau belum tumbuh gigi memang ga terlalu sakit tapi saat sudah ada giginya, sakitnya bukan main. Perna dia gigit Cuma buat main-main dan gemes-gemesan, perna juga karena ketiduran pas nyusu juga kadang karena gusinya lagi gatel mau tumbuh gigi. Puting saya perna luka karena digigit Gita, saya tetap menyusui dan sembuh sendiri. ASI secara Alami bisa menyembuhkan luka gigitan. Belakangan kalau Gita gigit-gigit, saya pencet hidungnya. Sejak sering dipencet hidungnya, dia jadi lebih hati-hati nenennya. 

Saya perna dalam keadaan sakit tetep kasih ASI ke Gita. Sakitnya tidak main-main, Herpes Zoster atau cacar api. Badan saya, saya beri jaket. Saya pakai masker dan saya puasa cium-cium Gita. Setiap kali menyentuh Gita saya selalu cuci tangan dulu. Bersyukur sekali Gita tidak ketularan. Saya juga perna sakit batuk dan pilek, Gita tidak perna tertular dari saya. Malahan saya yang tertular kalau Gita lagi sakit. Dari yang saya baca, saat saya sakit badan saya akan membentuk anti body untuk melawan penyakit dan kalau saya menyusui bayi saya dapat anti body itu juga lewat ASI. 

Saya memberikan ASI Ekslusif hingga Gita berumur 6 bulan, setelah itu saya tambah dengan MPASI. Hingga umur 2 tahun Gita masih saya beri ASI. Yess... saya lulus ASI 2 tahun dan 2 tahun itu tidak berasa berat sama sekali. Selepas umur 2 tahun, saya beri Gita susu UHT. Bisa dibilang Gita tidak perna minum susu formula dan menyentuh botol susu bayi. 

Untuk ibu-ibu yang berencana untuk memberikan ASI untuk bayi ibu, berikut ini tips dari saya: 

1. Cari informasi sebanyak mungkin mengenai ASI, baik dari dokter ahli laktasi, artike-artikel tentang ASI hingga orang-orang yang sudah berhasil memberikan ASI. Semakin banyak informasi dari yang ahli semakin baik. 

2. Bergabunglah dengan forum ASI dan Ibu menyusui. Dengan bergabung dengan forum-forum tersebut, kita dapat mengetahui pengalaman orang lain yang perna menyusui dan berhasil memberikan ASI. Di forum-forum seperti ini terkadang kita mendapat informasi yang terkadang tidak kita dapat dari dokter dan artikel. Tapi, harus bisa menyaring mana informasi yang bisa diterapkan dan dicontoh dan mana yang tidak bisa. 

3. Mintalah dukungan penuh dari suami dan keluarga lain. 

4. Untuk dokter anak dan dokter kandungan carilah yang Pro-ASI. 

5. Niat, sabar dan optimis sekuat baja. 



Dari yang saya alami selama memberikan ASI pada Gita, sudah terbukti bahwa ASI sangat banyak manfaatnya. Baik untuk saya maupun Gita. ASI adalah anugerah luar biasa. Saya berharap lewat pengalaman singkat yang saya bagikan ini, ibu-ibu yang berencana memberikan ASI lebih termotifasi lagi untuk memberikan ASI. 


SUMBER:





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tinggal Di Gading Nias Residence – Apartemen Paling Murah Di Kelapa Gading

Resensi Drama Korea Innocent Man (2012): Pengorbanan Dan Penghianatan Cinta

Hijo De La Luna “Putra Rembulan”