Belajar Dari Kasus Aniessa Hasibuan Dan Angela Lee

Dalam satu tahun ini, kita diperlihatkan dua khasus hutang piutang, penipuan dan pencucian uang yang dilakukan oleh orang yang cukup dikenal sebagian masyarkat. Tidak tanggung-tanggung mereka merugikan orang lain hingga milyaran. Uang yang seharusnya milik orang itu, mereka gunakan untuk berfoya-foya dan bergaya ala sosialita kelas atas. Kasus ini hanyalah contoh dari sekian banyak kasus lain  yang sesungguhnya ada di masyarakat. Masih banyak kasus yang mirip tapi karena pelakunya bukan orang yang dikenal masyarakat maka tidak terekspos. Bisa dibilang karena beda kelas, yang satu kelas kakap dan yang lain kelas teri.

Kasus Penipuan Umroh Oleh Aniessa Hasibuan dan suaminya.
Aniessa Hasibuan (AB) adalah pemilik Frist Travel, biro perjalanan wisata. Pada bulan agustus 2017 Aniessa Hasibuan dan suami ditangkap polisi karena  laporan atas dugaan penipuan penyelenggaraan Ibadah Umrah diperusahaannya. Dimana orang yang sudah membayar untuk berangkat ke Tanah Suci tidak juga diberangkatkan. Penipuan ini diduga telah dilakukan semenjak tahun 2015 dan meraup keuntungan 550 milyar rupiah dan korbannya sebanyak 35.000 orang.

sumber: Instagram/@anniesahasibuan

Selain memiliki usaha travel, Aniessa Hasibuan juga berprofesi sebagai perancang busana yang karyanya perna tampil di New York Fashion Week (NYFK) pada September 2016 dan Februari 2017.  Saat itu, karya-karya Aniessa Hasibuan banyak mendapat sorotan postif dari media asing.
Kisah Aniessa Hasibuan yang membangun bisnis dari nol hingga menjadi pengusaha sukses pun menjadi sebuah kisah menarik. Dikisahkan bahwa sebelum sukses Aniessa Hasibuan dan suami sempat gagal mengelola bisnis  pulsa, burger hingga sprei. Kemudian usaha mereka mulai maju saat menjalankan bisnis travel umroh. Aneissa sebelum tertangkap terkenal dengan gaya hidup glamor dan sering berjalan-jalan keluar negeri serta membeli barang mewah
.  
Kasus Penipuan Dan Pencucian Uang Oleh Angela Lee Dan Suaminya

Angela Lee adalah salebgram, model dan sempat muncul dibeberapa judul FTV. Angela Lee dan suaminya (David Hardian Sugito), dilaporkan oleh rekan bisnisnya atas dugaan penipuan dan pencucian uang. Pada tahun 2017, Angela Lee dan suaminya mendapatkan investasi bisnis untuk jual beli mobil. Tanpa kesepakatan dari investor, Angela Lee dan suami mengalihkan uang tersebut untuk bisnis tas mewah. Angela Lee dan suaminya meyakinkan investor bahwa bisnis tas cukup menjanjikan. Awalnya bisnis berjalan lancar, namun pada Mei 2017 bisnis tersebut macet. Sehingga Angela Lee dan suaminya dianggap tidak menjalankan kesepakatan bisnis. Investor mengaku rugi 12 milyar. Menurut keterangan polisi uang hasil investasi tersebut digunakan untuk membeli mobil, dan rumah. Ada 20 orang yang mengaku menjadi korban dari Angela Lee dan Suaminya.



Pelajaran yang bisa diambil kedua kasus

Mungkin saja orang-orang geram dengan penipuan yang dilakukan Anissa Hasibuan dan Angela Lee yang jumlahnya hingga milyaran. Bagaimana mereka bisa bermewah-mewah dengan hasil menipu? Bagaimana mereka bisa menghamburkan uang orang lain tanpa rasa malu? Mereka tidak hanya dihujat dan ditertawakan tetapi juga dibenci. Sebelum mereka ketahuan menipu apakah ada yang menghujat mereka? Adakah yang menertawakan mereka? Atau kelewat membenci mereka? Tentu saja tidak. Karena belum tahu dari mana asal kekayaan mereka dan bagaimana cara mendapatkannya. Yang orang tahu mereka berdua adalah orang yang kaya dan sukses. Sepandai-pandainya orang menyimpan bangkai, akhirnya tercium juga.

Ada banyak orang tergoda untuk terlihat “kaya”, demi untuk mendapatkan hormat dari orang lain. Bahkan tidak peduli kalau mereka terlilit hutang yang bikin mereka stress sampai tidak bisa tidur. Tidak sedikit orang yang ingin diterima lingkungannya dengan pura-pura terlihat “sukses”. Pamer ini, itu. Toh, orang juga tidak tahu asal duitnya darimana. Ditambah lagi sekarang banyak kemudahan untuk berhutang dan bergaya hidup mewah dengan kartu kredit dan cicilan. Toh, tidak ada yang tahu. Hutang sana sini, gali lobang tutup lobang. Kenyataanya, saat ketahuan bahwa segala yang kamu pamerkan adalah hasil hutang atau menipu, kamu akan ditinggalakan dan dihujat. 

Di dunia yang orang-orang hanya akan dipandang jika memiliki materi berlebih, kita seperti hidup di  dunia yang penuh jebakan. Dimana rumahmu? Apa merek mobilmu? Apa merk tasmu? Apa merk bajumu? Kamu makan dimana? Kamu jalan-jalan dimana? Semua itulah yang diperdulikan oleh orang-orang yang mementingkan materi. Demi mendapatkan citra “tajir melintir” menipu pun dihalakan.  Karena itu jangan terjebak dengan apa yang kamu lihat, mungkin saja orang yang terlihat biasa saja ditabungannya ada duit milyaran. Mungkin saja dia punya surat-surat berharga bernilai ratusan juta yang tidak dia upload di sosial media. Mungkin juga  orang yang kelihatan banyak duit, pakaiannya bermerek, mobilnya banyak ternyata hutangnya melebihi asetnya atau hasil menipu dimana-mana. Siapa yang tahu?

Yang terpenting, bergayalah sesuai dengan isi dompetmu. Apa untungnya mengesankan orang lain kalau pada akhirnya kamu hanya akan terbelit hutang? Sekalipun orang lain berhasil kamu buat terkesan, itu tidak akan bisa membayar hutang-hutangmu. Berhentilah bersaing dengan temanmu yang MEMANG berduit. Mungkin saja mereka bekerja 100x lebih keras dari kamu. Jadi, mereka yang bekerja keras memang sudah selayaknya mendapatkan hasilnya.

Memang tidak enak dipandang sebelah mata karena hidup biasa-biasa dan sederhana namun lebih menyedihkan kalau terlilit hutang disana-sini. Apalagi sampai masuk penjara karena menipu. Lebih baik lagi kalau kamu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupmu. Tapi, jika kamu sudah bekerja keras dan masih belum mampu meraih kemewahan bukankah lebih baik untuk hidup apa adanya? Bebas stress dan bisa tidur nyanyak.

Jangan lupa berterima kasih pada Anissa Hasibuan dan Angela Lee yang sudah memberi pelajaran berharga ini. Ingatlah, bahwa saat ini mereka sedang dipenjara akibat gaya hidup mewah sementara saat ini mungkin kamu lagi selonjoran di rumah. Tanpa terungkap khasus ini, mungkin mata kita tidak akan terbuka dengan kepalsuan dunia ini. Dengan demikian kita bisa lebih hati-hati mengambil tindakan apa yang terbaik untuk diri kita sendiri.

SUMBER:






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tinggal Di Gading Nias Residence – Apartemen Paling Murah Di Kelapa Gading

Resensi Drama Korea Innocent Man (2012): Pengorbanan Dan Penghianatan Cinta

Hijo De La Luna “Putra Rembulan”