Blowjob Vs Voucher



Belakangan ini sedang viral sebuah video yang berisikan percakapan antara tamu hotel di Bali daerah Sunset Road dengan staff hotel tersebut. Kejadian ini terjadi pada 31 Januari 2018. Saat kejadian hanya ada korban, Aneta Baker, turis asal Australi, dan staff hotel pria. Sementara, dua orang teman Aneta sedang menunggu di depan hotel sambil merokok. Saat dimintai re-found atas kesalahan yang dibuat oleh Aneta, staff hotel ini mengatakan bahwa perlu proses yang lama untuk bisa menerima pengembalian uangnya, sekitar satu bulan. Karena itu, staff hotel menawarkan uang pribadinya pada Aneta dengan syarat Aneta mau melakukan blowjob pada pria asal Manado tersebut. 



Jelas saja Aneta menolak, karena dia merasa bahwa permintaan tersebut terlalu aneh. Staff hotel tersebut tidak memaksa namun dia mengatakan bahwa uang yang dia berikan adalah uang pribadinya, dan uang tersebut bisa digunakan oleh Aneta untuk naik taksi. Sekali lagi Aneta, menolak keinginan pria tersebut. Karena Aneta menanggap bahwa permintaan itu tidak profesional, apa lagi dirinya sudah menikah. Akhirnya Aneta mengadukan kejadian ini pada atasan staff hotel tersebut. Dan staff tersebut diberhentikan dari hotel keesokan harinya.

Sumber: http://www.bintang.com/lifestyle/read/3261972/kronologi-pelecehan-seks-aneta-baker-oleh-pegawai-hotel-di-bali

Namun, saat video tersebut sedang viral. Ada beberapa opini yang berpendapat bahwa staff pria itu menawarkan voucher bukan blowjob. Staff pria tersebut dianggap tidak fasih berbahasa Inggris. Bahkan, setelah ada investigasi dari polisi yang menyatakan bahwa pria tersebut memang meminta blowjob tapi hanya dalam konteks bercanda tapi tetap saja ada yang “ngotot” bahwa staff pria itu menawarkan voucher

Disini saya akan memberikan opini saya, pertama kata voucher adalah kata yang umum digunakan di Indonesia sejak jaman dulu. Salah satunya adalah kadang ada orang yang beli pulsa di konter HP, mereka akan di tanya mau yang elektrik atau yang voucher? Atau kadang ada undian berhadiah voucher belanja. Sangat jelas sedikit kemungkinan ada kesalahan mengerti dari staff hotel dimana dia mengucapkan kata voucher sebagai blowjob.

Ke dua, dalam video tersebut Aneta mempertegas apa kamu sungguh minta blowjob. Kalau memang bukan blowjob kenapa dia tidak meralat ucapan Aneta. Dan, kalo memang maksudnya adalah voucher, apa mungkin staff hotel minta voucher ke Antea dan si staff akan memberikan uang pribadinya pada Aneta? Dan apakah voucher bisa dipakai untuk membayar taksi? 

Yang ke tiga, pengucapan voucher itu jauh dengan blowjob. Kesalahan pengucapan bisa seperti pucher, fucher, pocher, puker dan sejenis. Tapi apa bisa melenceng sejauh blowjob? Pikirlah sendiri.

Dan keempat, polisi sudah menyelidiki khasus ini dan mengatakan bahwa pria tersebut memang meminta blowjob dengan maksud bercanda. 

Semoga tidak ada kejadian seperti ini lagi yang bisa merusak citra pariwisata Indonesia, khususnya Bali. Terutama hal tersebut merupakan pelecehan seksual terhadap wanita. Pelecehan terhadap siappun jangan. Termasuk pada pria, anak-anak, tua maupun muda, miskin maupun kaya. 
 Sumber:

http://www.tribunnews.com/internasional/2018/02/06/unggahan-video-pelecehan-aneta-baker-makin-kontroversial-staff-hotel-sebenarnya-katakan-voucher?page=4

http://www.bintang.com/lifestyle/read/3261972/kronologi-pelecehan-seks-aneta-baker-oleh-pegawai-hotel-di-bali

https://www.merdeka.com/peristiwa/pegawai-hotel-mengaku-bercanda-saat-berbicara-blow-job-ke-bule.html

http://m.liputan6.com/citizen6/read/3265004/pelecehan-seksual-staf-hotel-bali-ke-turis-karena-kendala-bahasa



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tinggal Di Gading Nias Residence – Apartemen Paling Murah Di Kelapa Gading

Resensi Drama Korea Innocent Man (2012): Pengorbanan Dan Penghianatan Cinta

Hijo De La Luna “Putra Rembulan”