Kisah Bunga Plastik Di Kebun Bunga

Di suatu kebun, ada bermacam-macam bunga hidup. Mulai dari bunga mawar, melati, anggrek, lili, amarilis dan berbagai bunga lainnya. Mereka ditata dengan rapi. Bunga yang kecil di letakan di rak, sementara yang lebih besar diletakkan di tanah. Bunga-bunga ini semua dirawat dengan baik oleh pemiliknya. Setiap hari mereka disiram dengan air, disaat tertentu mereka dipupuk dan bunga yang sudah layu dan berguguran dipotong oleh pemiliknya.

Kebun ini tidak hanya ditinggali oleh bunga-bunga cantik, kadang ada ulat yang memakan daun mereka. Kupu-kupu yang cantikpun sering mampir untuk bermain di kelopak bunga-bunga. Burung-burung dihari yang cerah, terbang di atas bunga-bunga dan bernyanyi disana. Lebah – lebahpun tidak mau ketinggalan mampir ke kebun itu.

Pemilik kebun datang membawa bunga yang sedikit berbeda, bunga itu pemberian  dari kekasihnya. Bunga itu adalah bunga palsu yang terbuat dari plastik. Sekilas bunga itu tampak sama dengan yang lain. Setelah diamati, bunga itu terlihat tidak asli. Walaupun dia bunga plastik, tapi dia sangat cantik dengan bunga yang berwarna-warna. Pemilik kebun meletak bunga plastik itu di rak karena ukurannya yang tidak terlalu besar.

Bunga plastik sangat senang berada di kebun itu. Dia bisa langsung melihat matahari dan menghirup udara diluar yang sangat segar. Bunga plastik melihat bunga lain yang sama seperti dia, teman-teman bunganya sama cantiknya dengannya. Lucunya, bunga plastik tidak menyadari bahwa dirinya bukanlah bunga asli seperti yang lainnya. Karena itu dia merasa tidak adil, saat pemilik kebun tidak menyiraminya dengan air sementara semua bunga lain di kebun disiram dengan air. Pemilik hanya sesekali datang membersihkan debu di seluruh bagian bunga palsu dengan lap basah. Bunga plastik semakin bersedih, saat kupu-kupu yang cantik tidak mampir hinggap dikelopaknya. Bahkan, ulat yang menjijikanpun tidak mau mendekat padanya.

Bunga plastik mulai membenci dirinya dan segala yang ada disekitarnya. Dia melihat bunga disekitarnya yang dulu sama cantiknya, kini terlihat buruk. Burung-burung yang berkicau dipagi hari terlalu berisik buatnya. Ulat-ulat juga sangat menjijikan. Kupu-kupu bertebangan sama sekali tak indah buatnya. Segalanya terlihat buruk di mata bunga plastik.

Bunga-bunga cantik lain mulai layu dan berguguran daunnya. Pemilik kebun memotong bunga dan daun yang rontok dan layu. Bunga plastik merasa sangat terkejut dan ketakutan. Mungkinkah berikutnya dia yang akan dipotong oleh pemilik kebun. Setelah berhari-hari menunggu dengan ketakutan, pemilik kebun tidak juga memotong bunga palsu. Bunga palsu memandangi daun, batang dan bunganya. Dia masih cantik dan indah. Sekarang dia tahu, bahwa dia tidak dipotong karena dia tidak layu dan rontok. Bunga palsu sangat senang. Nasibnya sungguh beruntung. Sekarang, setiap kali ada bunga cantik yang layu dan rontok, bunga palsu menertawakan mereka.

Hari berganti, waktu berlalu. Bunga palsu tidak menyadari sudah berapa lama dia berada dikebun itu. Daun dan bunga warna-warni bunga plastik mulai pudar warnanya. Batangnya yang kokoh bengkok kesana-sini dengan beberapa bagian yang terkelupas. Sayangnya, bunga palsu tidak menyadari perubahan bentuknya. Bunga plastik lebih sibuk melihat bunga-bunga lain yang tidak bisa bertahan selama dirinya.

Bunga di kebun itu semakin hari semakin banyak. Hari tak tertuga itu datang. Ditangan pemilik kebun ada bunga baru berwarna kuning cerah, bunga asli tentunya. Kemudia dia menatap bunga plastik. Diambilnya bunga plastik itu dari rak bunga. Bunga plastik terlihat kebingungan. Dia tidak tahu apa yang akan dilakukan pemilik kebun itu padanya. Bunga plastik sangat sedih ketika pemilik kebun akan melemparnya kedalam bak sampah. Sebelum melemparnya ke bak sampah. Pemilik kebun menatapnya erat-erat.

“ Bunga..., maaf. Sudah saatnya kamu pergi. Sama seperti kamu yang palsu, ternyata cintanya pun palsu.”  Kata pemilik kebun itu sedih.

Pemilik kebun pun membuang bunga palsu ketempat sampah. Bunga palsu itu menangis di dalam sana. Kisah bunga palsu  di kebun indah itu berakhir juga. Nothing last forever.


Komentar

Posting Komentar

THANK YOU BUAT KOMENTARNYA :)

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tinggal Di Gading Nias Residence – Apartemen Paling Murah Di Kelapa Gading

Resensi Drama Korea Innocent Man (2012): Pengorbanan Dan Penghianatan Cinta

Hijo De La Luna “Putra Rembulan”