Postingan

Kenalan, Teman, Teman Dekat Dan Sahabat

Gambar
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa menghindari "bersentuhan"dengan orang lain. Mau tidak-mau, setiap hari kita akan berkomunikasi dengan orang disekitar lingkungan aktifitas kita. Selain keluarga kita, kita tetap perlu berhubungan dengan orang lain.  Secara pribadi, saat bertemu orang yang tidak memiliki ikatan darah dengan saya, saya mengelompokkan mereka menjadi empat kategori, sebagai berikut:  1. Kenalan  Yang termasuk dalam kategori ini adalah orang-orang yang saya tahu keberadaannya, saya tahu namanya tapi jarang berkomunikasi. Sekedar menyapa basa-basi sudah cukup dalam hubungan ini.  2. Teman  Kategori ini adalah orang yang sering saya temui dan saya ajak bicara. Lebih sering saya ajak berkomunikasi dibanding dengan kenalan. Orang-orang dalam kategori ini saya tidak terlalu tahu sifat dan kebiasaanya. Saya juga tidak tahu latar belakang keluarganya dan hal-hal pribadi yang berhubungan dengannya.  3. Teman dekat  Kelompok orang

Kisah Orang Pertama Di Asia Tenggara Menaklukan Gunung Everst

Gambar
Sumber Gambar Blog Garuda Militer Baru-baru ini, dalam sebuah debat tim sukses capres dan cawapres, salah satu kubu mengklaim bahwa pada tahun 1997, capresnya beserta timnya, merupakan orang Asia Tenggara pertama yang mampu menaklukan Gunung Everest. Orang pertama dan tidak pernah ada sebelumnya dari Asia Tenggara yang pernah menaklukan gunung tertinggi di dunia ini. Nyatanya, dari penelusuran saya di berbagai media online, orang pertama dari Asia Tenggara yang pernah menaklukan Gunung Everest bukanlah capres dan timnya kala itu.  Sebelumnya, saya jelaskan bahwa tulisan saya ini non-politik. Artinya saya tidak sedang membahas masalah politik. Juga, tidak ada kaitannya dengan politik. Penakluk Everst Pertama yang Sesungguhnya Sebuah kebanggaan, bahwa penakluk Gunung Everest adalah seorang wanita. Namanya Clara Sumarwati, lahir di Yogjakarta pada 06 Juli 1967. Anak ke 6 dari 8 bersaudara. Ibu Clara pernah menempuh pendidikan di Universitas Atmajaya Yogyakarta Jurusa

Belajar Menyenangkan Dengan Majalah Bobo Junior

Gambar
Sampul Majalah Bobo Junior Semenjak masih kecil, membaca adalah salah satu kegiatan yang saya gemari hingga sekarang. Salah satu bacaan saya saat masih kecil yaitu Majalah Bobo . Kala itu Majalah Bobo hanya dirancang untuk anak-anak Sekolah Dasar yang berusia sekitar tujuh tahun ke atas. Sekarang, Majalah Bobo tidak hanya bisa dinikmati oleh anak-anak usia Sekolah Dasar . Anak-anak mulai usia tiga tahun pun sudah punya kesempatan untuk bisa memiliki Majalah Bobo. Majalah Bobo Junior tepatnya.  Majalah Bobo Junior cocok untuk anak-anak berusia 3 tahun hingga 7 tahun atau anak pra-sekolah hingga kelas 1-2 Sekolah Dasar. Karena dirancang untuk usia tiga tahun ke atas, Majalah Bobo Junior isinya berbeda dengan isi Majalah Bobo yang reguler. Perbedaan mencoloknya, Majalah Bobo Junior lebih banyak gambar-gambarnya sementara Majalah Bobo reguler lebih banyak tulisan. Dalam Majalah Bobo Junior banyak latihan berhitung, membaca dan mewarnai.  Rubrik-rubrik menarik di Maja

Bencana Lain Di Negeri Saya

Gambar
Gempa besar dan Tsunami menggoncang Donggala dan Palu. Bencana seperti ini, tidak akan memilih siapa korbannya. Dia tidak akan bertanya apa agamamu, berapa usiamu, apa pekerjaanmu, apa sukumu? Ribuan orang hingga saat ini belum terakses bantuan. Korban meninggal ratusan belum lagi yang terluka. Mayat-mayat berserakan belum sempat terurus, karena yang hidup perlu diisi perutnya. Berduyun-duyun orang ingin meninggalkan palu, bersaing dengan ribuan orang. Sementara, sanak-saudara ditempat yang jauh berjuang dengan rasa kuatir, berharap bisa berkumpul dan bertemu mereka. Ditengah duka dan nestapa Donggala dan Palu, ada oknum yang memanfaat situasi ini untuk menjarah toko dan mall. Seandainya mereka hanya mengambil makanan mungkin bisa sedikit dimaklumi dan dipahami. Oknum tersebut mengambil benda yang tak perlu diambil seperti televisi, ban kendaraan bahkan karpet yang terpasang di mall. Bala bantuan yang akan masuk ke Palu di rampok sebelum sampai ke tangan korban yang membutuhkan. T

Cari Kerja Gampang Atau Susah?

Gambar
Ada yang bilang cari kerja jaman sekarang susah. Kalau saya bilang cari kerja jaman sekarang ini susah-susah gampang. Susah kalau kamu pilih-pilih pekerjaannya terlalu berlebihan. Memang betul harus pilih-pilih pekerjaan tapi pilih-pilihnya juga harus realistis. Misalnya saja, kamu baru lulus pendidikan dan nggak punya pengalaman kerja. Ditambah skill yang pas-pasan. Susah juga kalau kamu hanya mengandalkan koneksi atau orang dalam perusahaan. Boleh mencoba mencari pekerjaan lewat koneksi tapi itu bukan jadi sumber utama kita mencari pekerjaan. Terus, kamu minta jabatan dan gaji tinggi plus kerja di perusahaan besar. Kemungkinan kamu dapat pekerjaan ya mengecil. Cari pekerjaan itu jadi lebih gampang kalau kamu memiliki banyak informasi mengenai lowongan pekerjaan. Selain kamu bisa bertanya lewat teman-temanmu, kamu bisa juga cari pekerjaan lewat lowongan pekerjaan di media cetak seperti koran, majalah dan sejenisnya. Sekarang dengan adanya internet, kamu juga bisa mencari

Percuma Ke Gereja

Gambar
Hampir setiap minggu saya pergi ke gereja. Saya bilang ini bukannya mau pamer tapi karena ini ada hubungan dengan apa yang akan saya tulis selanjutnya. Teman-teman saya tahu dan saudara-saudara saya mungkin juga tahu. Orang yang menyukai saya mungkin tahu, begitu juga orang yang tidak suka dengan saya.  Setiap hari saya beraktifitas normal sama seperti orang lain. Kadang saya bisa sebaik malaikat, nggak jarang saya bisa lebih jahat dari setan. Sering saya bikin dosa, terkadang saya marah sama orang, bohong, jutek, sinis dan sarkas. Ya... saya ngaku aja masih seperti itu.  Tuntutan untuk orang yang sering ke gereja lumayan tinggi. Kalau kamu rajin ke gereja, kamu harus nggak  perna berbuat dosa dan salah. Kamu nggak boleh pelit dan harus dermawan. Kamu juga ngga  boleh tersinggung kalau orang menghina kamu atau nyakitin hati kamu. Kamu dilarang nggak  sengaja nyakiti hati orang. Kalau nggak kamu bakal dibilang, "Rajin ke Gereja kok masih jadi batu sandungan " .

Untuk Wakil Rakyat

Gambar
kompas.com/Sabrina Asril Ini adalah tentang orang-orang yang sudah percaya padamu. Orang-orang yang memilihmu untuk mewakili suara mereka. Mereka yang berharap akan ada perubahan saat kau terpilih. Mereka yang percaya bahwa kamu tidak akan bisa menerima suap ataupun korupsi. Mereka yang yakin bahwa kau tidak akan tega memecah belah negeri ini dan membodohi pemilihmu dengan janji manis dan omong kosong. Orang-orang yang selalu mendukungmu sekalipun mereka tidak kau bayar. Mereka yang dengan bangga menolak "saweran" demi kau terpilih duduk di gedung wakil rakyat. Mereka yang tidak mau dibujuk untuk memilih wakil lain selain kau. Mereka yang bahkan tidak mengenalmu, namun meletakkan keinginan dan harapan ditanganmu. Karena mereka percaya bahwa saat kau mewakili mereka, kau akan tahu diri. Kau akan mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan partai dan kelompok. Kau akan bijaksana dalam membuat undang-undang. Kau akan mengawasi kebijakan pemerintah denga