Menikmati Makanan




Kebanyakan orang pasti punya makanan kesukaan. Beberapa orang menyukai lebih dari satu jenis makanan, seperti saya. Saya menyukai hampir semua jenis makanan, seperti makanan tradisional Indonesia, makanan Cina, makanan Ala Barat, makanan Jepang, seafood hingga makanan Korea. Saya juga doyan kimchi loh... Makanan-makanan itu hampir semuanya enak menurut saya.

Bagi saya makanan itu tidak cukup sampai di taraf enak saja. Makanan akan bisa sempurna kalau makanan itu benar-benar bisa dinikmati hingga ke dalam hati. Bagi saya makanan itu terasa enak dan nikamt, jika makanan itu bisa dinikmati dengan rasa nyaman dan tentram. Toh, pada dasarnya saya adalah orang yang buta rasa. Jadi kalau ada orang yang lagi masak dan tanya ke saya, kurang apa masakannya, maka saya akan jawab, ini sudah pas. Memangnya ada buta rasa? Entahlah... πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ Maksud saya adalah saya bukan orang yang benar-benar paham tentang rasa. Mungkin karena inilah, saya jadi menyukai semua jenis masakan.

Satu lagi yang penting, makanan itu terasa enak dan nikmat di mulut, saat saya makan dalam kondisi lapar dan disuapan yang pertama. Suapan pertama itu adalah moment yang paling penting dan merupakan puncak dari rasa enak dari makan. Jadi, waktu kenyang makanan seenak apapun terasa biasa saja.

Saat merasakan kenikmatan sebuah makan, saya lebih banyak menggunakan hati dan perasaan saya. Bagi saya, lebih penting dengan siapa saya makan dibandingkan dengan dimana saya makan, berapa harga makanan dan apa makanan saya. 
Saya pikir, pada akhirnya makanan yang saya makanpun setelah ditelan dan diolah oleh perut akan berakhir di septic-tank.  πŸ˜‹πŸ˜‹πŸ˜‹πŸ˜‹πŸ˜‹
Saya suka makan ditempat yang tenang. Saya tidak suka makan ditempat yang terlalu ramai dan padat orang. Kalau ada tempat makan yang sedang ramai sekalipun tempat makan itu paling enak rasanya, saya akan pilih tempat makan lain. Itu kalau pergi dengan suami saya tapi kalau pergi bareng orang lain ya... saya ikut suara terbanyak.

Kalau makanan itu lagi terkenal sampai orang rela antri berjam-jam. Saya tidak mau makan ditempat itu. Alasanya, buat apa antri berjam-jam, toh 1-2 bulan lagi tempat itu bakal berkurang peminatnya. Saya juga jarang tertarik dengan makan yang lagi viral. Saya sering heran, kenapa beberapa orang rela antri makan hanya karena makanan itu sedang viral di internet? Jadi, saya makan tidak mengikuti trend. Makan kan bukan buat gaya-gayaan.

Saya tidak suka makan dengan orang yang sedang bad mood. Susah rasanya makan kalau orang yang makan dengan saya lagi cemberut,marah atau ngomel-ngomel. Makanan seenak apapun rasanya jadi tidak nikmat. Mungkin juga saya bisa tersedak. Sebaliknya, saya lebih suka makan dengan orang yang bahagia, banyak senyum dan banyak ketawa. Saya jadi semangat makan.

Ada makanan tertentu yang bisa mengingatkan kita pada seseorang. Kalau makan bakso atau makanan yang berkuah, saya jadi inget kakak perempuan saya. Jaman dulu, kita berdua kalau habis sewa buku dari perpustakaan, kita selalu mampir beli bakso. Cabe banyak-banyak. Kuah dihabisin nggak bersisa. Nikmat sekali rasanya, apalagi kalau udara lagi dingin. 😍😍😍😍😍😍😍

Selamat menikmati makananmu hari ini... !!!! πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tinggal Di Gading Nias Residence – Apartemen Paling Murah Di Kelapa Gading

Resensi Drama Korea Innocent Man (2012): Pengorbanan Dan Penghianatan Cinta

Hijo De La Luna “Putra Rembulan”