Natal 2019: Moment Natal, Moment Memperbaiki Diri
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay
Sebagai orang Kristen, saya memahami Natal sebagai Hari Kelahiran Juru Selamat kehidupan saya, Yesus Kristus. Sekalipun menjadi perdebatan mengenai tanggal kelahiran Yesus dan bulan kelahiran Yesus, saya tetap merayakan Natal di bulan Desember. Karena, saya tidak mempermasalahkan hal-hal yang dipermasalahkan orang lain. Mungkin buat orang lain yang seperti itu penting, tapi buat saya itu tidak penting sama sekali. Yang terpenting buat saya, Yesus Kristus telah lahir untuk saya dan saya ingin merayakannya, tidak perduli apapun bulan, tanggal dan harinya.
Sebagai orang Kristen, saya memahami Natal sebagai Hari Kelahiran Juru Selamat kehidupan saya, Yesus Kristus. Sekalipun menjadi perdebatan mengenai tanggal kelahiran Yesus dan bulan kelahiran Yesus, saya tetap merayakan Natal di bulan Desember. Karena, saya tidak mempermasalahkan hal-hal yang dipermasalahkan orang lain. Mungkin buat orang lain yang seperti itu penting, tapi buat saya itu tidak penting sama sekali. Yang terpenting buat saya, Yesus Kristus telah lahir untuk saya dan saya ingin merayakannya, tidak perduli apapun bulan, tanggal dan harinya.
Sepanjang tahun 2019, saya sudah melihat ulang diri saya. Apa saja “kebusukan” yang saya sudah lakukan. Ternyata banyak sekali. Mulai dari betapa seringnya saya berfikir negatif tentang hal-hal disekitar saya, kemalasan saya, kesukaan saya menunda sesuatu, hingga emosi saya yang kadang tidak terkendali. Sebetulnya masih banyak karakter buruk saya, tapi saya malu untuk mengakuinya.
Dalam momen Natal, saya memiliki kesempatan untuk melihat ulang hari-hari kemarin yang telah saya lalui. Bagaimana tindakan saya selama menjadi orang Kristen dan mengikut Yesus Kristus. Apakah masih sama atau ada sedikit perubahan lebih baik. Apakah saya sudah bisa mengikuti teladan Yesus Kristus. Hanya saya dan orang disekitar saya yang tahu.
Mungkin orang bakal tanya ‘memang di hari biasa ga perna intropeksi diri?’. Dengan jujur saya katakan pernah, tapi jarang sekali. Karena menurut saya, ada saat khusus yang memang perlu digunakan untuk melihat ke dalam diri kembali. Apa ‘hasil’ saya selama satu tahun kemarin. Apakah Yesus Kristus, benar-benar lahir di hati saya ataukah saya hanya melalui setiap tahun saya dalam kekosongan?
Inti dari tulisan saya adalah, mari di momen Natal ini, kita membuat komitmen baru untuk memperbaiki segala ‘kebusukan’ kita dan digantikan dengan hal yang lebih baik.
Selamat Natal 2019 Semua...
Komentar
Posting Komentar
THANK YOU BUAT KOMENTARNYA :)