Awal tahun baru 2020, dikepung banjir


Kemeriahan Tahun Baru sudah lewat. Oh... meriah ya πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†. Meriah dengan hujan dan banjir. Cerita dibalik liburan akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020, mungkin akan tetap diingat sampai masa yang lama. Terutama untuk yang tinggal di Jakarta. Bagaimana tidak terlupakan, tanggal 31 Desember 2019, menjelang malam diguyur hujan hingga keesokan harinya banjir seharian. 

Bagi yang tinggal di Jakarta, biasanya, setalah malam hari merayakan pergantian tahun di tanggal 31 Desember. Besoknya, 1 Januari, mereka akan jalan-jalan atau makan bareng kerabat, bisa juga nongkrong bareng temen. Di saat seperti ini, mall-mall ramai dikunjungi, restauran penuh sesak, taman-taman ramai, dan tempat hiburan lain penuh sesak. Bagi pengusaha hiburan dan kuliner, di saat seperti ini, menjadi saat meraih keuntungan yang lebih dari hari biasa. 

Bayangkan saja, rencana yang mungkin sudah disusun berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan, gagal begitu saja karena luapan air yang rata se-Jakarta. Event special yang mungkin sudah disiapkan oleh mall-mall, restauran dan tempat wisata untuk menarik perhatian pengunjung, batal dijalankan. Untuk menyiapkan segala persiapan itu, sudah pasti tidak sedikit dana yang dikeluarkan. Harapannya, event yang mereka adakan akan membawa keuntungan balik bagi usaha mereka.

Sementara untuk orang-orang yang ingin merayakan liburan Tahun Baru, juga tidak kalah sengsara. Karena bisa jadi, Libur Tahun Baru mereka hanya 1 hari itu saja dan mereka habiskan dengan diam di rumah. Mungkin juga ada yang sibuk ngungsi karena rumahnya terendam banjir. 

Seperti itulah, sedikit gambaran Liburan Tahun Baru 2020 disebagian wilayah Jakarta yang terendam banjir besar. Kalau hari itu kamu jalan-jalan di daerah Kelapa Gading, kamu akan lihat hamparan air menutup jalanan. Berasa seperti di pantai.

Bagaimana dengan saya?

Banjir bukan hal mengejutkan lagi buat saya. Beda dengan awal saya tinggal di Jakarta. Jujur saat itu saya shock dengan banyaknya air mengepung Kelapa Gading. Saat itu, saya masih kerja dan saya pernah menerobos banjir pulang kerja. Saya saat itu heran dengan cepatnya air memenuhi jalanan. Namun, sekarang saya sudah biasa.

Karena itu, saat banjir awal tahun 2020 kemarin, saya, suami dan anak saya nekat menerobos banjir. Saat berangkat suami saya menggendong anak saya dan saya bawa tas ransel. Kami bertiga menelusuri Jalan Kelapa Nias hingga sampai ke Mall Kelapa Gading. Saat itu memang sedang tidak hujan, tapi air masih setinggi betis. Beberapa orang, selain kami bertiga, juga ada yang lalu lalang. Entah dari mana dan mau kemana.

Setelah berjalan kurang lebih 30 menit, kami sampai di Mall Kelapa Gading. Seperti dugaan saya dan suami saya, Mall Kelapa Gading yang dihari biasa sesak pengunjung, terlihat sepi. Ini Tahun Baru, biasanya Mall Kelapa Gading di saat seperti ini bakal diserbu pengunjung. Susah cari tempat duduk untuk makan. Semua ramai. Tapi hari ini, benar-benar sepi. Saya sempat berfikir, kerugiaan mereka akibat banjir pasti cukup besar.

Hari itu, saya menghabiskan waktu dengan nonton bioskop XXI, main di Time Zone dan terakhir belanja. Kemudian pulang. Karena transportasi online dan taksi tidak mau mengangkut kami bertiga, kembali kami jalan kaki. Sekarang gantian, saya gendong anak saya dan suami saya bawa belanjaan. Sekali lagi, puji Tuhan nggak hujan.

Seperti itulah, kami merayakan Tahun Baru 2020 dengan genangan air dimana-mana.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tinggal Di Gading Nias Residence – Apartemen Paling Murah Di Kelapa Gading

Resensi Drama Korea Innocent Man (2012): Pengorbanan Dan Penghianatan Cinta

Hijo De La Luna “Putra Rembulan”