Natal dan Masa Kecil Saya


Saat saya masih duduk di Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, saya bersekolah di salah satu Sekolah Kristen di kota kelahiran saya. Karena bersekolah di Sekolah Kristen, kami selalu merayakan Natal dengan berbagai kegiatan, seperti menghias kelas, Ibadah Natal bersama dan tukar kado. Dengan dinginnya udara kota kelahiran saya, Natal menjadi lebih istimewa.

Mungkin Natal saya tidak sama dengan Natal sesama teman saya di Sekolah. Orang tua saya, tidak membelikan kado Natal untuk saya. Saya hanya sesekali mendapatkan baju baru untuk Natal. Tidak ada makan malam istimewa bersama keluarga saat moment Natal. Saat Ibadah Natal, saya tidak pergi ke gereja dengan orang tua saya. Bisanya, saya pergi berdua dengan kakak perempuan saya. Ah..., kalau saya ingat, saya memang banyak melalu hal berat dimasa kecil saya. Untungnya, semua itu sudah berlalu. 😊😊😊

Sekalipun saya tidak mendapat apa yang didapat anak-anak lain saat Natal, saya tetap menyukai event Natal. Saya menyukai kegiatan-kegiatan saat Natal. Kalau saya perhatikan, teman-teman sekolah saya jadi lebih menyenangkan saat Natal, guru-gurunya juga. Mungkin karena mereka sedang merasakan euforia Natal, jadi mereka lebih tenang dan kalem dari biasanya. Mungkin juga karena sudah dekat dengan liburan πŸ˜‹πŸ˜‹πŸ˜‹.

Saat kelas empat Sekolah Dasar, saya ingat, wali kelas saya membuat pohon Natal dari sapu lidi yang dililit dengan kertas krep warna putih. Teman sekelas saya dan saya diminta untuk membuat dahan cemara dari lidi yang dililit dengan kertas krep putih. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya pohon Natal dari lilitan lidi kertas krep. Kami semua membuat lilitan lidi dengan kertas krep sebanyak-banyaknya. Setelah terkumpul banyak, guru kami menyiapkan batang pohon pisang. Batang pohon pisang itu ditancap dengan lidi yang kami buat. Dibentuk menyerupai pohon cemara dan dihias dengan berbagai ornament Natal. Saya rasa, guru saya itu sangat kreatif dan memiliki jiwa seni yang tinggi, karena hasilnya melebihi ekspektasi saya πŸ‘πŸ‘πŸ‘. Bagus dan unik. Mungkin itu adalah pohon Natal yang terbaik yang perna saya buat masa sekolah.

Setelah masuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, tradisi menghias kelas tetap berjalan. Karena bukan anak Sekolah Dasar, konsep menghias kelas adalah tanggung jawab murid kelas. Saya lebih sering melihat kelas saya dihias seperti perayaan ulang tahun, dibanding dengan perayan Natal tapi saya tetap menghargai usaha teman-teman saya untuk mendekor kelas dengan sausana Natal. Toh, saya juga ikut menghias... 😁😁😁

Hal istimewa lainnya saat Natal adalah, terkadang kami mebuat drama untuk dipentaskan di saat natal. Yang paling saya ingat adalah, saat saya masih Sekolah Menengah Atas, saya perna bermain drama bersama beberapa teman sekolah saya. Bahkan, kami perna dua kali mementaskan drama kami di gereja lain. Drama bertema natal yang dibuat lucu-lucuan. Jangan dipikir ya saya dapat peran utama, saya cuma jadi figuran hahahaaa...πŸ˜‹πŸ˜‹ tapi yang penting buat saya saat itu adalah perasaan terlibat dalam perayaan Natal dan saya juga berfikir bahwa itu bukanlah hal yang buruk untuk dilakukan.

Saat Ibadah Natal di Gereja, saya suka menonton pertunjukan-pertunjukan Natal. Saya suka melihat penari tamborin, anak-anak sekolah minggu yang menari dan menyanyi, paduan suara, vocal grup dan berbagai atraksi Natal lainnya. Yang terbaik adalah penyalaan lilin Natal. Saat lampu-lampu dimatikan dan lilin dinyalakan satu persatu sambil menyanyikan lagu malam kudus. Dibandingkan sekarang, tradisi penyalaan lilin Natal masa kecil saya lebih menyentuh hati saya.

Hingga sekarang, saya telah dewasa dan punya anak, saya masih sering bisa merasakan semangat saya di hari-hari itu. Mungkin masa-masa Natal saat itu adalah yang terbaik dihidup saya dan sering saya rindukan. Sekalipun tidak ada baju baru, kado dan makan malam natal, hari-hari itu tetap saya ingat sebagai kenangan manis. Saya berharap, anak saya nantinya bisa merasakan perayaan Natal yang lebih istimewa lagi. Jadi, dia bisa punya kenangan manis natal dan selalu menantikan Natal sebagai hari special buatnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tinggal Di Gading Nias Residence – Apartemen Paling Murah Di Kelapa Gading

Resensi Drama Korea Innocent Man (2012): Pengorbanan Dan Penghianatan Cinta

Hijo De La Luna “Putra Rembulan”